Motherboard
merupakan komponen pokok pada sebuah komputer, dimana kita meletakkan perangkat
lainnya untuk membangun sebuah komputer. Disanalah terpasang perangkat
(devices) seperti prosesor, memori (RAM), hard disk, VGA card sampai mouse dan
keyboard saling berhubungan pada sebuah Motherboard.
Motherboard memiliki 3 kelas, yaitu motherboard value, mainstream, dan high end. Value berarti motherboard tersebut memiliki spesifikasi dengan harga yang terjangkau, baik digunakan untuk keperluan standar, seperti administrasi. Mainstream yaitu kelas motherboard menengah, digunakan untuk home entertainment dan high end untuk gaming/server.
Sebenarnya ada banyak macam jenis kerusakan yang sering terjadi pada mainboard komputer dan tentu saja banyak hal yang dapat menjadi parameter atau indikasi kerusakan yang terjadi.
Motherboard memiliki 3 kelas, yaitu motherboard value, mainstream, dan high end. Value berarti motherboard tersebut memiliki spesifikasi dengan harga yang terjangkau, baik digunakan untuk keperluan standar, seperti administrasi. Mainstream yaitu kelas motherboard menengah, digunakan untuk home entertainment dan high end untuk gaming/server.
Sebenarnya ada banyak macam jenis kerusakan yang sering terjadi pada mainboard komputer dan tentu saja banyak hal yang dapat menjadi parameter atau indikasi kerusakan yang terjadi.
Beberapa kerusakan mainboard yang sering terjadi :
1.
Terdapat pin yang bengkok pada motherboard.
Solusi:
Kalau menjumpai pin yang bengkok pada motherboard, berhati-hatilah untuk meluruskan kembali pin tersebut dan pastikan kabel power yang terpasang ke listrik sudah dimatikan dan dicopot. Jika pin tersebut sampai patah, maka tidak bisa berbuat apa-apa dan harus membeli motherbaord yang baru.
Solusi:
Kalau menjumpai pin yang bengkok pada motherboard, berhati-hatilah untuk meluruskan kembali pin tersebut dan pastikan kabel power yang terpasang ke listrik sudah dimatikan dan dicopot. Jika pin tersebut sampai patah, maka tidak bisa berbuat apa-apa dan harus membeli motherbaord yang baru.
2. Sistem tidak bekerja
disebabkan hardisk tidak terdeteksi
Solusi:
Masalah ini sering
muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan seperti ini terjadi karena beberapa
penyebab.
1. kabel data yang anda
gunakan mungkin sudah rusak. Untuk mengatasinya dengan mengganti kabel data
yang lama dengan yang baru.
2. Salah memasang kabel
data pada port komputer. Kesalan ini biasanya muncul karena anda menggunakan
port secondary dan bukan port primary meskipun anda tidak menggunakannya buat
CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem, motherboard tidak akan mendeteksi
karena penggunaan kabel data semacam ini. Solusi yang bisa dilakukan adalah
menggunakan port utama pada kabel IDE untuk hardisk sementar secondary untuk
CD-ROM drive atau yang lain (untuk HDD yang masih menggunakan port ATA).
3. Sistem tidak bekerja
meski semua power sudah terpasang
Solusi:
Masalahseperti ini
terjadi karena beberapa penyebab.
1. periksa apakah ada
aliran listrik yang masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan apakah
ada aliran listrik yang mengalir pada motherboard. Pada sebagian besar
motherboard, indikasi adanya arus listrik yang mengalir ini ditandai dengan
lampu LED yang menyala. Kalau lampu ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak
ada arus listrik yang mengalir.
2. Kemungkinan power
supplay yang tidak terlalu bagus atau tidak memiliki tenaga yang sesuai. Cara
satu-satunya adalah menganti power suplay yang anda punya dengan yang lebih
bagus.
3. Kartu grafis tidak
terpasang dengan benar. Ini memang biasa terjadi kalau anda memasang kartu
grafis add on tidak hati-hati. Untuk mengatasinya, anda bisa memperbaiki posisi
pemasangan. Usahakan agar posisinya tegak lurus terhadap motherboard.
4.Tombol power rusak atau koneksi yang menghubung ke front panel dengan tombol power pada casing depan putus. Ini menyebabkan anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang dengan benar. Untuk mengatasinya anda harus mengganti tombol power tersebut.
4.Tombol power rusak atau koneksi yang menghubung ke front panel dengan tombol power pada casing depan putus. Ini menyebabkan anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang dengan benar. Untuk mengatasinya anda harus mengganti tombol power tersebut.
4. Sistem tidak bekerja
Setelah penggantian modul memori DDR
Solusi:
kemungkinan masalah yang
terjadi adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru
yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu
1. Chip memori yang
digunakan atau maslah tipe memori yang dipakai. Beberapa motherboard
mensyaratkan secar tegas jenis chip yangh dipakai. Apabila tidak sesuai,
motherboard tidak akan mendeteksi adanya memori yang berakibat pada tidak
bekerjanya sistem. Sementara beberapa motherboard juga tidak mau dipsangi
memori tipe single side atau double side. Untuk mengatasi mesalahnya adalah
dengan mengganti cip memori yang sesuai.
2. Tipe memori yang
dipasang memiliki CAS latency yang lebih rendah ketimbang CAS latency memori
sebelumnya, sementara pada BIOS latency masih di-setting pada CAS latency
sebelumnya. Untuk mengatasi mesalahnya adalah dengan melakukan reset atau clear
BIOS. Setelah itu masuklah pada menu BIOS yang mengatur latency yang bekerja
pada memori dan ubah setingan tersebut agar sesuai.
5. Sistem tidak bekerja
Setelah penggantian prosesor
Solusi:
Kejadian ini amat sering
terjadi ketika anda hendak melakukan upgrade atau downgrade dengan menggunakan
prosesor yang memiliki front side bus yang berbeda. Misalnya ketika Pentium
Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS
Anda masih men-setting sistem bekerja pada FSB 533 MHZ.
Agar sistem mau bekerja
kembali masuk ke sistem BIOS dan menganti FSB yang dipakai dari 533 MHZ manjadi
400 MHz. Ini dengan catatan kalau sistem motherboard dan prosesor anda masih
bisa mentolerir penggunaan FSB yang jauh lebih tinggi dibanding yang dipakai.
Cara lain adalah melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah dilakukan.
Masuklah ke menu BIOS dan pastikan FSB yang dipakai sudah sesuai dengan FSB
yang bekerja pada prosesor anda.
6. Sistem tiba-tiba hang
ketika di overclock
Solusi:
Ada beberapa penyebab
untuk masalah ini.
1. Ada pada beberapa
komponen yang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Misalnya terjadi
untuk AGP ataupun PCI yang terpasang. Untuk melakukan ini, anda bisa masuk ke
BIOS dan menaikkan frekuensi kerjanya. Ini pun dengan catatan apabila motherboard
yang anda pakai memang mendukung.
2. Kurangnya tegangan yang
dipakai. Untuk itu, anda bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan penaikan
tegangan, baik pada prosesor atau memori. Tapi cara ini beresiko sangat besar,
kaerena sangat tergantung pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor, memori,
ataupun kartu grafis yang dipasang. Ini karena kenaikan tegangan akan
mempengaruhi kerja dari beberapa periferal yang terpasang.
7. Mati total
Apabila mainboard komputer kita mati total, cobalah untuk menghidupkannya dengan menggunakan PSU lain dari komputer yang normal atau juga bisa menggunakan PSU baru. untuk lebih meyakinkan bahwa mainboard anda memang mati total, pasanglah prosesor + cooling dan ram pada mainboard dan hidupkan mainboard tanpa memasang socket kipas cooling prosesor, diamkan sejenak dan perhatikan apakah ada perubahan suhu yang terjadi pada heatsink prosesor. jika tidak ada perubahan suhu (panas/hangat) maka dapat dipastikan bahwa mainboard anda mati total, selain itu perhatikan fisik dari mainboard, apakah terdapat kejanggalan (hangus/rusak) dari komponen yang menempel pada mainboard. Apabila iya maka anda harus mencoba mengganti parts yang rusak dengan cara manual (menggunakan solder atau hot air gun) dan hal ini sedikit lebih rumit dan membutuhkan keterampilan dan pengetahuan mengenai elektronika dan sesuaikan part yang anda ganti dengan part asli bawaan mainboard.
8. Suara hilang (sound card rusak)
Biasanya hal ini terjadi pada mainboard yang sering mengalami gonta-ganti jack audio. Kerusakan yang ringan hanya menyebabkan sound card chanel “L” atau “R” tidak berfungsi (biasanya terjadi karena jack front atau rear panel mengalami kerusakan), dan kerusakan yang lebih parah (chipset sound card) dapat menyebabkan mainboard hang atau blue screen. Untuk solusi yang satu ini anda dapat mengganti sound card onboard dengan menggunakan sound card eksternal / PCI. dan apabila kerusakan ini menimbulkan blue screen, maka sebaiknya anda menonaktifkan soundcard onboard pada mainboard dengan mengakes bios terlebih dahulu.
Biasanya hal ini terjadi pada mainboard yang sering mengalami gonta-ganti jack audio. Kerusakan yang ringan hanya menyebabkan sound card chanel “L” atau “R” tidak berfungsi (biasanya terjadi karena jack front atau rear panel mengalami kerusakan), dan kerusakan yang lebih parah (chipset sound card) dapat menyebabkan mainboard hang atau blue screen. Untuk solusi yang satu ini anda dapat mengganti sound card onboard dengan menggunakan sound card eksternal / PCI. dan apabila kerusakan ini menimbulkan blue screen, maka sebaiknya anda menonaktifkan soundcard onboard pada mainboard dengan mengakes bios terlebih dahulu.
9. Hang, freeze / restart
Ketika sebuah mainboard mengalami Hang (beku) biasanya hal ini terjadi karena ada salah satu hardware yang rusak, cobalah mendeteksinya dengan mematikan (disable) semua perangkat onboard pada mainboard anda. Dan satu-persatu cobalah aktifkan (enable) perangkat onboard pada mainboard anda hingga anda menemukan perangkat mana yang mengalami kerusakan dan menyebabkan hang. Contoh kasus: sebuah mainboard mengalami hang ketika loading sistem operasi, namun normal ketika masuk ke menu BIOS.
Ketika sebuah mainboard mengalami Hang (beku) biasanya hal ini terjadi karena ada salah satu hardware yang rusak, cobalah mendeteksinya dengan mematikan (disable) semua perangkat onboard pada mainboard anda. Dan satu-persatu cobalah aktifkan (enable) perangkat onboard pada mainboard anda hingga anda menemukan perangkat mana yang mengalami kerusakan dan menyebabkan hang. Contoh kasus: sebuah mainboard mengalami hang ketika loading sistem operasi, namun normal ketika masuk ke menu BIOS.
·
Setelah
melakukan setting “default” matikan semua perangkat onboard pada mainboard
tersebut dan kemudain simpan settingan (save changes anda exit) kemudian masuk
ke sistem operasi dan ternyata berhasil, ini berarti ada perangkat yang
mengalami kerusakan dan menyebabkan hang.
·
Kemudian
restart komputer dan coba aktifkan salah satu perangkat onboard (misalnya:
sound card) kemudian simpan setingan dan restart mainboard jika loading sistem
operasi berjalan lancar dan suara aktif, maka lakukan langkah-langkah selanjutnya
hingga kita menemukan solusinya.
·
Restart
komputer dan coba aktifkan salah satu perangkat onboard (misalnya: USB)
kemudian simpan setingan dan restart mainboard jika loading sistem operasi
berjalan lancar dan USB bekerja normal, maka lakukan langkah-langkah tersebut
(enable/disable) perangkat onboard hingga kita menemukan solusinya.
·
Kemudian
restart komputer dan coba aktifkan salah satu perangkat onboard (misalnya:
onboard LAN ) kemudian simpan setingan dan restart mainboard. Tiba tiba
mainboard yang kita test ini mengalami hang atau beku dan hal ini berarti anda
telah menemukan letak kerusakan yang terjadi yaitu pada “onboard LAN” jadi kita
non aktifkan perangkat “onboard LAN “ yang ada pada mainboard dan ganti dengan
LAN card PCI (jika koneksi LAN dibutuhkan)
10. Hidup tapi Blank
Pada kondisi ini mainboard yang anda pakai hidup dengan ciri-ciri ketika anda menghidupkannya (menekan atau menghubungkan pin “power” pada mainboard) kipas prosesor hidup dan berputar dengan normal namun layar monitor tidak menampilkan menu sama sekali (hitam/blank). Untuk yang satu ini anda dapat mencoba memasang VGA card eksternal baik PCI, AGP ataupun PCI-E sesuaikan dengan mainboard anda dan mencoba apakah mainboard tersebut dapat hidup dan tampil di layar monitor. jika hidup maka anda perlu menggunakan VGA eksternal berupa PCI/AGP/PIC-E tergantung dari slot yang ada pada mainboard anda. Apabila hal ini gagal berarti ada komponen chipset anda yang mengalami kerusakan parah, dan anda dapat melakukan pemanasan ulang chip BGA(dengan menggunakan hot air gun) lakukan dengan hati-hati dan hal ini memerlukan keterampilan dalam bidang elektronika.
Pada kondisi ini mainboard yang anda pakai hidup dengan ciri-ciri ketika anda menghidupkannya (menekan atau menghubungkan pin “power” pada mainboard) kipas prosesor hidup dan berputar dengan normal namun layar monitor tidak menampilkan menu sama sekali (hitam/blank). Untuk yang satu ini anda dapat mencoba memasang VGA card eksternal baik PCI, AGP ataupun PCI-E sesuaikan dengan mainboard anda dan mencoba apakah mainboard tersebut dapat hidup dan tampil di layar monitor. jika hidup maka anda perlu menggunakan VGA eksternal berupa PCI/AGP/PIC-E tergantung dari slot yang ada pada mainboard anda. Apabila hal ini gagal berarti ada komponen chipset anda yang mengalami kerusakan parah, dan anda dapat melakukan pemanasan ulang chip BGA(dengan menggunakan hot air gun) lakukan dengan hati-hati dan hal ini memerlukan keterampilan dalam bidang elektronika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar