Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah
penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun
1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer,
karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer
mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi
proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System),
bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung
secara seri ke sebuah host komputer.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun
dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan
jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun
komunikasi antar komputer (Peer
to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu
mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN
(Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka
sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah
jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area
Network).
Jenis-jenis jaringan
Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis:
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan local yang digunakan
oleh suatu organisasi untuk berbagi sumber daya (resources sharing) seperti
printer dan file. LAN biasanya dibangun dan dikelola oleh organisasi
tersebut. Teknologi LAN antara lain Ethernet, Token Ring dan FDDI.
Ciri-ciri LAN:
Ø Bekerja di area geografis yang terbatas.
Ø Dapat digunakan multi-access hingga high-bandwidth.
Ø Administrasi dilakukan melalui
administrator lokal.
Ø Koneksi secara Full-Time dan
langsung (Directly Connected )
Alat-alat yang umum digunakan :
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan
LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau
juga sebuah kota dan
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan
dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang
luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN memungkinkan
terjadinya komunikasi diantara dua perangkat yang terpisah jarak yang sangat
jauh. WAN menginterkoneksikan beberapa LAN yang kemudian menyediakan akses
ke komputer–komputer atau file server pada lokasi lain.Beberapa teknologi WAN
antara lain adalah Modem, ISDN, DSL, Frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET.
Ciri-ciri WAN:
Ø Bekerja di area geografis yang luas.
Ø Dapat diakses melalui Serial Interface dengan
kecepatan yang rendah.
Ø Koneksi secara Full-Time dan Part-Time
Alat-alat yang umum digunakan :
4. Intranet
Melibatkan jaringan LAN dan Web Server
yang terpasang pada jaringan LAN tersebut. Web Server digunakan untuk
melayani permintaan pengguna internal suatu organisasi untuk menampilkan data
dan gambar. Intranet ini mempunyai sifat tertutup yang berarti pengguna
dari luar organisasi tidak dapat mengaksesnya.
5. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap
untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan
lainnya. Keinginan
seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan
berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang
disebut gatewayguna
melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat
keras maupun perangkat lunaknya.Kumpulan jaringan yang
terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan
masalah dalam makalah ini seperti :
1. Apa Pengertian Jaringan ?
2. Ada Berapa
Jenis Jaringan Secara Umum ?
3. Apa Ciri – Ciri Masing – masing Jenis Jaringan ?
I.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Jaringan.
2. Untuk Mengetahui Jenis – Jenis
Jaringan Secara Umum.
3. Untuk Mengetahui Ciri – Ciri
Jaringan dimasing – masing Jenisnya.
II.1 Merancang Bangun dan Menganalisa Wide Area Network
(WAN)
WAN(Wide Area Network)
WAN Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis
mencakup area yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan
sering menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah
laut ataupun satelit. Protokol yang digunakan dalam WAN
Media yang melayani komunikasi WAN adalah termasuk dalam Physical layer dalam 7 OSI Layer. Data yang lalu-lalang di dalam media WAN tersebut diatur dengan menggunakan seperangkat aturan yang ada di dalam layer Data link dalam 7 OSI layer.
Gambaran dari sebuah WAN :
Seperangkat peraturan atau yang sering disebut dengan istilah protokol ini, mengatur bagaimana si pengirim dan penerima data dapat menggunakan media WAN tersebut secara teratur. Pembungkusan data dalam layer Data link ini sering disebut dengan enkapsulasi. Untuk itu, protokol pengatur ini sangatlah penting ditentukan dalam penggunaan media WAN.
Media yang melayani komunikasi WAN adalah termasuk dalam Physical layer dalam 7 OSI Layer. Data yang lalu-lalang di dalam media WAN tersebut diatur dengan menggunakan seperangkat aturan yang ada di dalam layer Data link dalam 7 OSI layer.
Gambaran dari sebuah WAN :
Seperangkat peraturan atau yang sering disebut dengan istilah protokol ini, mengatur bagaimana si pengirim dan penerima data dapat menggunakan media WAN tersebut secara teratur. Pembungkusan data dalam layer Data link ini sering disebut dengan enkapsulasi. Untuk itu, protokol pengatur ini sangatlah penting ditentukan dalam penggunaan media WAN.
II. 2 Protokol - Protokol Pengatur Penggunaan Media WAN
- Point-to-Point protocol (PPP)
Protokol PPP adalah merupakan protokol standar yang paling banyak digunakan untuk membangun koneksi antara router ke router atau antara sebuah host ke dalam jaringan dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous. PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini:
Protokol PPP adalah merupakan protokol standar yang paling banyak digunakan untuk membangun koneksi antara router ke router atau antara sebuah host ke dalam jaringan dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous. PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini:
1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data
Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus
synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN.
3. Tidak ada batas transmission rate
4. Keseimbangan load melalui multi-link
6. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest
jalur dan setuju karenanya.
7. PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer
diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya.
8. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear
text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange
Handshake Authentication Protocol)
9. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan
mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas.
Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP protocol dihubungkan
dengan model OSI.
PPP Protocol vs model OSI
Spesifikasi PPP berakhir pada layer Data link. NCP (Network
COntrol Protocol) mengijinkan PPP protocol mendukung protocol-2 layer bagian
atas seperti IP; IPX; APleTalk dll. Fleksibilitas inilah yang membuat PPP
protocol menjadi begitu popular. NCP bertindak sebagai interface antara Data
Link layer (yg dispesifikasikan oleh PPP Protocol) dengan jaringan. PPP
protocol menggunakan NCP untuk meng-encapsulate paket-2 layer Network. Paket
PPP mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian protocol layer Network.
PPP protocol Link Control Protocol (LCP) merupakan sayu set
layanan-2 yang melaksanakan setup link dan administrasi meliputi:
o Yesting
dan negosiasi Link
o Kompresi
o Authentication
o Deteksi
error
Saat sesi dimulai, piranti-2 bertukar paket LCP untuk negosiasi
layanan-2 pada yang terdaftar disini. Spesifikasi PPP protocol tidak mengandung
standard layer Physical. Akan tetapi PPP protocol dapat berjalan pada bermacam-2
standard physical synchronous dan asynckronous termasuk:
o Serial
asynchronous seperti dial-up
o ISDN
o Serial
synchronous
o HIgh Speed
Serial Interface (HSSI)
PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga fase:
o Membuka
link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
o Membentuk
opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat direkomendasikan.
o Setuju
dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)
- Serial Line Internet Protocol (SLIP)
SLIP merupakan pendahulu dari PPP yang banyak digunakan dalam membangun koneksi serial Point-to-Point yang menggunakan protokol komunikasi TCP/IP.
SLIP merupakan pendahulu dari PPP yang banyak digunakan dalam membangun koneksi serial Point-to-Point yang menggunakan protokol komunikasi TCP/IP.
- High-level Data Link Control (HDLC)
Protokol layer data link ini merupakan protokol ciptaan Cisco System, jadi penggunaan protokol ini hanya ketika sebuah jalur WAN digunakan oleh dua buah perangkat router Cisco saja. Apabila perangkat selain produk Cisco yang ingin digunakan, maka protokol yang digunakan adalah PPP yang merupakan protokol standar.
Protokol layer data link ini merupakan protokol ciptaan Cisco System, jadi penggunaan protokol ini hanya ketika sebuah jalur WAN digunakan oleh dua buah perangkat router Cisco saja. Apabila perangkat selain produk Cisco yang ingin digunakan, maka protokol yang digunakan adalah PPP yang merupakan protokol standar.
Untuk memenuhi berbagai macam aplikasi, HDLC menetapkan tiga jenis
stasiun, dua konfigurasi, serta tiga model operasi pengalihan data.
Ketiga jenis stasiun tersebut adalah sebagai berikut:
· Stasiun
Primer: Bertanggung-jawab mengontrol operasi jalur. Frame-frame dikeluarkan
oleh primary yang disebut perintah.
· Stasiun
Sekunder: Beroperasi dibawah kendali stasiun primer. Frame-frame dikeluarkan
sekunder yang disebut respons. Primer mempertahankan jalur logik yang terpisah
dengan setiap stasiun sekunder pada jalur.
· Stasiun
Gabungan: Mengkombinasikan bentuk primer dan sekunder. Stasiun gabungan bisa
mengeluarkan perintah dan respon.
Konfigurasi jalur berupa
· Konfigurasi
tidak seimbang: Terdiri dari satu stasiun primer dan satu atau lebih stasiun
sekunder, serta mendukung baik transmisi full-duplex maupun half-duplex.
· Konfigurasi
seimbang: Terdiri dari dua stasiun gabungan, serta mendukung transmisi
full-duplex maupun half-duplex.
Sedangkan mode transfer data berupa:
· Normal response
mode (NRM): Digunakan dengan konfigurasi. Primer tidak seimbang mengawali data
transfer menuju secondary, namun sekunder hanya mentransmisikan data dalam
bentuk respon sampai perintah dari primer saja.
· Asynchronous
Balanced Mode (ABM): Digunakan dengan konfigurasi seimbang. Salah satu stasiunt
gabungan dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin dari salah satu stasiunt
gabungan lainnya.
· Asynchronous
Response Mode (ARM): Digunakan dengan konfigurasi tidak seimbang. Secondary
dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin yang jelas dari primer. Primer masih
tetap bertanggung-jawab terhadap jalur, termasuk inisialisasi, perbaikan
kesalahan, serta diskoneksi logik.
NRM dipergunakan pada jalur multititik, dimana sejumlah terminal
dihubungkan ke komputer host. Komputer menanyai setiap terminal untuk
dipergunakan sebagai masukan. NRM kadang-kadang juga dipergunakan pada jalur
ujung-ke-ujung, utamanya bila jalur menghubungkan sebuah terminal atau
periferal lainnya dengan sebuah komputer. ABM merupakan mode yang paling banyak
dipergunakan dibanding mode-mode lainnya: karena membuat penggunaan jalur
ujung-ke-ujung full-duplex menjadi lebih efisien sebab tidak memerlukan
overhead. Sedangkan ARM jarang digunakan: karena hanya bisa diaplikasikan untuk
keadaan-keadaan tertentu dimana sekundar perlu mengawali transmisi.
- X.25/LAPB
X.25 merupakan standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yang mendefinisikan cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer dapat saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 adalah kemampuannya untuk mendeteksi error yang sangat tinggi. Maka dari itu, protokol komunikasi ini banyak digunakan dalam media WAN analog yang tingkat error-nya tinggi.
X.25 merupakan standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yang mendefinisikan cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer dapat saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 adalah kemampuannya untuk mendeteksi error yang sangat tinggi. Maka dari itu, protokol komunikasi ini banyak digunakan dalam media WAN analog yang tingkat error-nya tinggi.
X.25 adalah protokol standar yang diciptakan untuk interfacing
diantara sistem host dan jaringan packet-switching. Standar ini memiliki
tiga lapisan yaitu:
- Lapisan Fisik: menyangkut interface antara suatu stasiun dengan
jalur yang terhubung dengan simpul packet-switching.
- Lapisan Jalur: dimaksudkan agar transfer data yang melintasi jalur
fisik cukup andal, dengan cara mentransmisikan data sebagai rantaian dari
bingkai data (frame).
- Lapisan Paket: menyediakan layanan virtual circuit eksternal, yang
memungkinkan stasiun mampu menyusun logika koneksi (virtual circuit) ke stasiun
tujuan.
Kelebihan protokol X.25 :
· Protokol X.25 memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding RS-232
(64 kbps dibanding 9600 bps).
· Protokol X.25 memiliki kemampuan untuk menyediakan logical channel
per aplikasi.
· Pendudukan logical channel dapat dilakukan secara permanen dengan
mode PVC (Permanent Virtual Channel) maupun temporary dengan mode SVC (Switched
Virtual Channel) disesuaikan dengan kebutuhan.
· Data transfer pada X.25 bersifat reliable, data dijamin bahwa
urutan penerimaan akan sama dengan waktu data dikirimkan.
· Protokol X.25 memiliki kemampuan error detection dan error
correction.
Kekurangan protokol X.25 :
· Tidak semua sentral memiliki antarmuka X.25. Sehingga diperlukan
pengadaan modul X.25 dengan syarat bahwa sentral sudah support X.25.
· Untuk pengembangan aplikasi berbasis protokol X.25 membutuhkan
biaya yang relatif lebih besar dibanding dengan RS-232 terutama untuk pembelian
card adapter X.25.
· Untuk komunikasi data antara sentral dengan perangkat OMT beberapa
sentral diidentifikasi menggunakan protokol proprietary vendor tertentu yang
berjalan di atas protokol X.25.
- Frame Relay
Frame relay merupakan protokol yang khusus digunakan untuk membuat koneksi WAN jenis Packet-Switched dengan performa yang tinggi. WAN protokol ini dapat digunakan di atas berbagai macam interface jaringan. Karena untuk mendukung performanya yang hebat ini, frame relay membutuhkan media WAN yang berkecepatan tinggi, reliabel, dan bebas dari error.
Frame relay merupakan protokol yang khusus digunakan untuk membuat koneksi WAN jenis Packet-Switched dengan performa yang tinggi. WAN protokol ini dapat digunakan di atas berbagai macam interface jaringan. Karena untuk mendukung performanya yang hebat ini, frame relay membutuhkan media WAN yang berkecepatan tinggi, reliabel, dan bebas dari error.
Frame-relay dirancang untuk menghilangkan overhead yang ada pada
X.25. Perbedaan utama antara frame-relay dan X.25 adalah:
· Pensinyalan kontrol panggilan bahwa pada koneksi logik yang
terpisah dari data pemakai. Simpul-simpul (node) perantara tidak perlu
mempertahankan tabel-tabel status.
· Koneksi logik untuk multiplexing dan switching dilakukan pada
lapisan 2 sebagai pengganti lapisan 3, berarti menghilangkan satu lapisan
pengolahan secara keseluruhan.
· Tidak terdapat flow-control dan error-control lompatan demi lompatan.
Bila diaplikasikan secara keseluruhan maka flow-control dan kontrol kesalahan
ujung-ke-ujung merupakan tanggung jawab lapisan yang lebih tinggi
Jadi dengan frame-relay sebuah frame data pemakai tunggal dikirim
dari sumber ke tujuan, dan sebuah balasan, yang dibangkitkan oleh lapisan yang
lebih tinggi dibawa kembali di dalam frame. Tidak terdapat pertukaran
frame-frame data dan balasan lompatan demi lompatan.
Kekurangan utama frame-relay adalah hilangnya kemampuan flow-controldan error-control jalur demi jalur
Kelebihan frame-relay adalah adanya proses komunikasi yang ringan,
penundaan lebih rendah dan laju penyelesaian yang lebih tinggi. Frame-relay
dapat dipergunakan pada akses dengan kecepetan sampai 2 Mbps.
- Asynchronous Transfer Mode (ATM)
ATM merupakan sebuah protokol standar internasional untuk jaringan cell relay, di mana berbagai macam servis seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan dengan menggunakan cell-cell yang berukuran tetap. Protokol ATM banyak digunakan untuk memaksimalkan penggunaan media WAN berkecepatan sangat tinggi seperti Synchronous Optical Network (SONET).
ATM merupakan sebuah protokol standar internasional untuk jaringan cell relay, di mana berbagai macam servis seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan dengan menggunakan cell-cell yang berukuran tetap. Protokol ATM banyak digunakan untuk memaksimalkan penggunaan media WAN berkecepatan sangat tinggi seperti Synchronous Optical Network (SONET).
Asynchronous Transfer Mode
(ATM) merupakan interface transfer paket yang efisien. ATM
menggunakan paket-paket data yang berukuran tertentu yang disebut ‘cell”.
Penggunaan cell ini menghasilkan skema yang efisien untuk pentransmisian pada
jaringan berkecepatan tinggi
ATM memiliki cara yang sama dengan packet-switching. ATM melibatkan
pentransferan data dalam bentuk potongan-potongan yang memiliki ciri-ciri
tersendiri. ATM memungkinkan koneksi logik multipel dimultipleks melalui sebuah
interface fisik tunggal.
ATM merupakan protokol yang efisien dengan kemampuan kontrol
kesalahan (error control) dan kontrol aliran minimal
(flow control). Hal ini menyebabkan
berkurangnya overhead saat pengolahan sel-sel ATM sekaligus mengurangi bit-bit
overhead yang diperlukan masing-masing sel.
Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema
pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai
dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.
Dua lapis diatasnya berkaitan dengan fungsi-fungsi ATM, yaitu
pelayanan transfer paket (ATM layer) dan lapisan adaptasi (AAL) untuk pelayanan
protokol transmisi yang tidak berbasis ATM.
Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:
· Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai,
bersama-sama dengan kontrol-kontrol yang terkait.
· Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan
kontrol koneksi
· Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang
berkaitan dengan sistem secara keseluruhan
KARAKAKTERISTIK
Teknologi ATM menawarkan dua karakteristik yang memperbaiki
tingkat kecepatan transfer data. Pertama, besarnya paket yang
dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan protokol-protokol
untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan paket-paket dari pengguna yang
berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang bersamaan dapat dikelompokkan
secara merata. Karakteristik ATM yang kedua adalah mengingkatnya
kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps. Bahkan, peralatan ATM dapat
menggabungkan 16 saluran menajadi satu untuk menghasilkan kecepatan transfer
hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.
FORMAT HEADER SEL ATM
Terdapat dua format header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header
digunakan untuk komunikasi antara endpoint dengan ATM switch dalam jaringan
Private ATM. NNI header yang digunakan untuk komunikasi antar ATM switch.
Gambar berikut mengilustrasikan format dasar sel ATM, format header sel UNI,
dan format header sel NNI.
ATM Cell Header Fields
Berikut adalah deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada
header sel ATM baik NNI maupun UNI
v Generic
Flow Control (GFC)
Menyediakan fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple stations yang
menggunakan satu interface ATM. Field ini biasanya tidak digunakan dan diatur
ke nilai default-nya 0 (biner 0000).
v Virtual
Path Identifier (VPI)
Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan
berikutnya dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host
tujuan.
v Virtual
Channel Identifier (VCI)
Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan
berikutnya dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host
tujuan.
v Payload
Type (PT)
Bit pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data
pengguna atau kontrol data. Jika sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0.
Jika kontrol berisi data, di set ke 1. Bit kedua menunjukkan kongesti (0 =
tidak ada kemacetan, 1 = kemacetan). Bit ketiga menunjukkan apakah sel tersebut
merupakan sel terakhir pada sebuah rangkaian sel.
v Cell
Loss Priority (CLP)
Menunjukkan apakah sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang
ekstrem ketika bergerak melalui jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1, sel harus
dibuang dan sebaliknya
v Header
Error Control (HEC)
Menghitung checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC dapat
mengoreksi kesalahan bit tunggal dalam byte, dengan demikian dapat
mempertahankan sel daripada membuangnya.
KESIMPULAN
WAN (Wide Area Network) Merupakan jaringan komunikasi data yang secara
geografis mencakup area yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global
dan sering menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel
bawah laut ataupun satelit.
Protokol – Protokol Pengatur Pengguna Media WAN adalah sebagai
protokol yang pembangun koneksi dalam penggunaan media WAN, baik itu melalui
router, serial port, DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data
Communication Equipment), atau yang lainnya yang bisa digunakan untuk jaringan.
1 komentar:
Thx banget gan
Posting Komentar